5 Tanda Depresi pada Remaja yang Sering Diabaikan, Waspadai Sebelum Terlambat!
- Rabu, 29 Oktober 2025
JAKARTA - Banyak remaja terlihat ceria dan aktif di depan orang lain, padahal di balik senyum itu mereka mungkin sedang berjuang melawan kesedihan mendalam. Depresi pada remaja kerap kali tersamarkan karena dianggap sebagai “fase labil” atau “baper biasa.” Padahal, kondisi ini jauh lebih serius dari sekadar perasaan sedih sesaat.
Menurut data psikologi terkini, sekitar 20 persen remaja mengalami depresi sebelum memasuki usia dewasa. Angka ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental tidak bisa dianggap remeh. Bila tidak segera dikenali, dampaknya bisa mengganggu prestasi sekolah, hubungan sosial, bahkan keselamatan diri remaja itu sendiri.
Sayangnya, masih banyak orang yang salah memahami depresi. Ketika penyanyi Willow Smith, putri aktor terkenal Will Smith, mengaku pernah mengalami depresi, banyak yang meragukan kejujurannya. Padahal, depresi tidak mengenal status sosial, usia, atau latar belakang keluarga.
Baca Juga4 Tanda Kamu Harus Segera Detoks Media Sosial Sebelum Mental Kewalahan
Setiap remaja bisa mengalaminya, terutama di masa perubahan besar saat mereka belajar memahami jati diri dan menghadapi tekanan dari lingkungan.
Berikut lima tanda utama depresi pada remaja yang penting dikenali sejak dini agar bisa segera mendapatkan pertolongan.
1. Merasa Sedih dan Murung Berkepanjangan
Salah satu tanda paling jelas dari depresi adalah suasana hati yang terus menurun tanpa sebab yang pasti. Remaja mungkin sering merasa sedih, kosong, atau bahkan menangis tanpa alasan.
Aktivitas yang dulu menyenangkan kini terasa hambar. Jika kondisi ini berlangsung lebih dari dua minggu, itu bisa menjadi sinyal kuat bahwa seseorang sedang mengalami depresi. Jangan ragu untuk bercerita kepada orang yang dipercaya agar tidak memendam semuanya sendirian.
2. Mudah Marah dan Tidak Toleran terhadap Orang Lain
Depresi tidak selalu muncul dalam bentuk kesedihan mendalam. Pada remaja, gejalanya sering kali berupa perubahan emosi yang ekstrem dan mudah tersinggung. Mereka bisa marah hanya karena hal kecil atau merasa orang lain tidak memahami perasaannya.
Perubahan suasana hati seperti ini dapat memengaruhi hubungan dengan teman, keluarga, bahkan guru di sekolah. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mulai sering kehilangan kendali emosi, sebaiknya segera mencari bantuan profesional agar emosi tidak semakin memburuk.
3. Merasa Tidak Berdaya dan Kehilangan Kendali atas Hidup
Banyak remaja dengan depresi merasa seperti kehilangan arah dan tidak tahu harus berbuat apa. Mereka merasa tidak berharga, gagal, atau tidak mampu mencapai ekspektasi orang tua dan lingkungan.
Perasaan ini sering muncul bersamaan dengan kecemasan dan rasa bersalah yang berlebihan. Jika dibiarkan, remaja bisa kehilangan motivasi untuk belajar, bersosialisasi, bahkan menjalani rutinitas harian. Maka dari itu, penting untuk segera mengenali tanda-tanda keputusasaan ini sebelum berlarut-larut.
4. Menarik Diri dari Lingkungan Sosial
Apakah kamu atau temanmu mulai lebih sering mengurung diri di kamar dan menolak ajakan bertemu? Tanda ini bisa menjadi indikator depresi. Ketika seseorang merasa lelah secara emosional, mereka cenderung menjauh dari orang lain untuk menghindari kepura-puraan bahagia.
Namun, isolasi diri justru memperparah kondisi. Semakin lama seseorang menjauh dari lingkungan sosial, semakin dalam pula rasa kesepian dan kesedihan yang dirasakan. Cobalah untuk tetap berinteraksi dengan orang-orang terdekat agar perasaan tidak semakin memburuk.
5. Kehilangan Minat terhadap Hal yang Dulu Disukai
Depresi sering membuat remaja kehilangan minat pada hal-hal yang dulu mereka cintai. Bermain musik, nongkrong bersama teman, atau berpartisipasi dalam kegiatan sekolah tidak lagi terasa menyenangkan.
Kehilangan minat ini merupakan tanda klasik depresi yang disebut anhedonia. Ketika semangat hidup mulai padam dan kegiatan favorit pun terasa berat, saatnya mencari pertolongan agar keadaan tidak semakin memburuk.
Mengapa Depresi pada Remaja Sering Terabaikan?
Banyak orang tua dan guru masih menganggap gejala depresi sebagai perilaku “malas” atau “manja.” Padahal, remaja sering tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaan mereka. Akibatnya, tanda-tanda depresi sering terabaikan hingga kondisi menjadi parah.
Selain itu, media sosial juga berperan besar dalam tekanan mental remaja. Perbandingan hidup, komentar negatif, dan ekspektasi sosial yang tidak realistis sering membuat remaja merasa tidak cukup baik. Tekanan akademik dan harapan keluarga pun menambah beban emosional mereka.
Cara Membantu Remaja yang Sedang Mengalami Depresi
Langkah pertama adalah mendengarkan tanpa menghakimi. Ketika remaja berani bercerita, tunjukkan empati dan hindari komentar seperti “kamu cuma butuh bersyukur.” Kalimat seperti itu hanya membuat mereka merasa tidak dimengerti.
Ajak mereka untuk berbicara dengan psikolog atau konselor sekolah. Dukungan profesional dapat membantu menemukan akar masalah dan memberikan strategi pemulihan yang tepat. Selain itu, keluarga juga berperan penting dengan menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih.
Ingat, Depresi Bukan Tanda Kelemahan
Depresi bukan bentuk kelemahan, melainkan kondisi medis yang bisa diobati. Semakin cepat dikenali, semakin besar peluang untuk pulih. Jangan takut meminta bantuan, karena berbagi cerita adalah langkah pertama menuju kesembuhan.
Jika kamu merasa tidak baik-baik saja, jangan menunggu sampai semuanya terasa terlalu berat. Ceritakan perasaanmu pada keluarga, sahabat, atau guru. Kamu tidak sendiri, dan selalu ada jalan untuk kembali menemukan cahaya di tengah kegelapan.
Harapan untuk Remaja yang Sedang Berjuang
Depresi pada remaja bukan akhir dari segalanya. Dengan dukungan, pemahaman, dan penanganan yang tepat, setiap remaja bisa pulih dan kembali menikmati hidupnya. Prosesnya mungkin tidak instan, tapi langkah kecil setiap hari akan membawa perubahan besar.
Ingat, tidak ada yang salah dengan meminta bantuan. Kamu berhak merasa bahagia dan berhak mendapatkan pertolongan. Karena di balik setiap perjuangan, selalu ada harapan yang menunggu untuk ditemukan kembali.
Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Penerbangan Langsung Jember-Jakarta Kembali Dibuka di Bandara Notohadinegoro
- Rabu, 29 Oktober 2025
Jadwal Lengkap Kapal Penyeberangan Lembar-Padangbai Beroperasi 24 Jam
- Rabu, 29 Oktober 2025
Olive Group Siap Dorong Transportasi Hijau Indonesia Lewat Kendaraan Niaga
- Rabu, 29 Oktober 2025
Berita Lainnya
7 Rutinitas Sederhana Selama Seminggu yang Bisa Turunkan Berat Badan 2–3 Kg
- Rabu, 29 Oktober 2025
Rahasia Tidur Nyenyak Tanpa Obat: Coba Teknik Pernapasan 4-7-8 yang Bikin Rileks Total
- Rabu, 29 Oktober 2025












